04.55
No comments
STRUKTUR ATOM, SISTEM PERIODIK DAN IKATAN KIMIA
STRUKTUR ATOM
KONFIGURASI ELEKTRON
TEORI DOMAIN ELEKTRON DAN GAYA ANTAR MOLEKUL
STRUKTUR ATOM
KONFIGURASI ELEKTRON
TEORI DOMAIN ELEKTRON DAN GAYA ANTAR MOLEKUL
Teori Domain Elektron untuk meramalkan bentuk molekul
Dengan memahami konfigurasi elektron, kita dapat
mengetahui bagaimana atom unsur-unsur saling berikatan membentuk molekul. Akan
tetapi, untuk memahami sepenuhnya sifat fisis zat yang partikelnya berupa
molekul, kita harus mengetahui bagaimana molekul-molekul tersebut saling
berinteraksi melalui gaya antar molekul. Jenis gaya antar molekul ditentukan
oleh kepolaran molekul. Kepolaran molekul selain ditentukan oleh kepolaran
ikatan kovalen, juga ditentukan oleh bentuk molekul. Teori
yang dapat digunakan untuk meramalkan bentuk molekul adalah teori
domain elektron.
Teori domain elektron berguna untuk meramalkan bentuk
molekul berdasarkan tolak-menolak elektron-elektron pada kulit luar atom pusat
. Teori ini merupakan penyempurnaan dari teori VSEPR (valence shell elektron
pair repulsion).
Domain elektron berarti kedudukan elektron atau daerah
keberadaan elektron.
Jumlah domain elektron ditentukan sbb. :
- Setiap elektron ikatan (ikatan tunggal atau rangkap atau rangkap tiga) berarti 1 domain
- Setiap pasangan bebas berarti satu domain
Prinsip dasar teori domain elektron
- Antar domain elektron pada kulit luar atom pusat saling tolak-menolak sehingga domain elektron akan mengatur diri (mengambil formasi) sedemikian rupa sehingga tolak-menolak di antaranya menjadi minimum. Susunan ruang domain elektron yang berjumlah 2 hingga 6 domain yang memberikan tolakan minimum
- Urutan kekuatan tolak-menolak di antara domain elektron adalah sbb.:
-
Tolakan antar domain
elektron bebas > tolakan antara domain elektron bebas dengan domain elektron
ikatan > tolakan antar domain elektron ikatan. Perbedaan daya tolak ini
terjadi karena elektron bebas hanya terikat pada satu atom saja, sehingga
bergerak lebih leluasa dan menempati
ruang lebih besar daripada elektron ikatan
- Bentuk molekul hanya ditentukan oleh pasangan terikat
- Molekul dengan 5 domain elektron : (1), (2) dan (3) equatorial, (4) dan (5) aksial
Selanjutnya langkah-langkah yang ditempuh untuk meramalkan geometri adalah sbb.:
- Membuat rumus Lewis untuk mengetahui jumlah domain elektron pada kulit luar atom pusat
- Menggambar susunan ruang domain-domain elektron di sekitar atom pusat yang memberi tolakan minimum
- Menetapkan pasangan terikat dengan menuliskan lambang atom yang bersangkutan
- Menentukan geometri molekul setelah mempertimbangkan pengaruh elektron bebas
Kedudukan domain elektron yang terdiri atas 2, 3, 4 dan 6
domain adalah ekivalen satu terhadap yang lain. Jadi yang mana saja dipilih
sebagai pasangan bebas tidak akan mengubah bentuk molekul. Lain halnya jika domain
elektron berjumlah 5, kelima domain terdiri atas dua posisi yang tidak
ekivalen, yaitu 3 menempati posisi ekuatorial dan 2 posisi aksial.
Menggunakan teori domain elektron untuk meramalkan bentuk
molekul
Tabel Meramalkan Bentuk Molekul
Catatan:
Tabel Meramalkan Bentuk Molekul
Catatan:
-
Bentuk molekul
dengan 6 domain elektron di sekitar atom pusat hanya ada 3 meski secara
teoritis bisa lebih
-
*Aks = Aksial,
Eku = Ekuatorial
Contoh :
Ramalkan bentuk molekul NH3 dengan menggunakan
teori domain elektron
Jawab :
- Tulis struktur Lewis NH3
- Dari struktur tersebut, diperoleh
:
·
Jumlah domain
elektron disekitar atom pusat = 4
·
Jumlah domain
elektron ikatan (DEI) = 3
·
Jumlah domain
elektron bebas (DEB) = 1
- Jumlah dan jenis domain memberikan
rumus AX3E1 atau AX3E
- Dari tabel rumus AX3E
adalah untuk bentuk piramida trigonal. Jadi, bentuk molekul NH3
adalah piramida trigonal.
2. Kepolaran
Molekul
Secara umum kepolaran molekul ditentukan oleh dua faktor,
yakni kepolaran ikatan kovalennya (pola atau non-polar) dan bentuk
molekulnya (simetris atau tidak simetris)
- Kepolaran molekul yang memiliki 1 ikatan kovalen atau yang disebut juga molekul dwiatom:
-
Apabila ikatan
kovalen tersebut non-polar, maka molekul bersifat non polar. Contohnya H2,
Cl2, dan O2.
-
Apabila ikatan
kovalen tersebut polar, maka molekul bersifat polar. Contohnya, HCl dan HF.
- Kepolaran molekul yang memiliki lebih dari 1 ikatan kovalen atau yang disebut juga molekul poliatom:
-
Apabila salah
satu ikatan kovalennya bersifat polar, maka
Ø Molekul bersifat non-polar jika bentuk molekulnya
simetris. Contohnya CCl4, CO2, dan BCl3
Ø Molekul bersifat polar jika bentuk molekulnya tidak
simetris. Contohnya H2O, NH3, dan CHCl3.
-
Apabila semua
ikatan kovalennya bersifat non-polar, maka molekulnya bersifat non-polar.
Contohnya, P4 dan S8.
- Hibridisasi
Bentuk molekul dapat diramalkan dengan teori domain
elektron. Namun demikian, teori tersebut tidak menjelaskan bagaimana suatu
molekul dapat berbentuk seperti itu. Sebagai contoh, teori domain elektron
meramalkan molekul metana (CH4) berbentuk tetrahedron dengan 4
ikatan C-H yang ekivalen. Fakta eksperimen juga sesuai dengan ramalan terebut.
Akan tetapi mengapa molekul CH4 dapat berbentuk tetrahedron?
Pada tingkat dasar, atom karbon (nomor atom = 6)
mempunyai konfigurasi elektron sebagai berikut
Dengan konfigurasi elektron seperti itu atom karbon hanya
dapat membentuk 2 ikatan kovalen (hanya elektron tunggal yang dapat dipasangkan
untuk membentuk ikatan kovalen). Oleh karena ternyata karbon membentuk 4 ikatan
kovalen, dapat dianggap bahwa 1 elektron dari orbital 2s dipromosikan ke orbital 2p sehingga karbon mempunyai elektron
tunggal sebagai berikut :
Jadi hibridisasi adalah peleburan orbital-orbital dari
tingkat energi yang berbeda menjadi orbital-
orbital yang setingkat. Jumlah orbital hibrida (hasil
hibridisasi) sama dengan jumlah orbital yang terlihat pada hibrida itu.
Contoh soal:
Molekul PCl5 diketahui berbentuk bipiramida
trigonal. Bagaimanakah bentuk hibridisasi dalam molekul itu?
Jawab:
P (nomor atom = 15) mempunyai konfigurasi elektron
sebagai berikut:
15P : [Ne] 3s2
3p3
Supaya dapat membentuk 5 ikatan kovalen, maka 1 elektron
dari orbitl 3s harus dipromosikan ke orbital 3d. Selanjutnya orbital 3s, ketiga
orbital 3p dan 1 orbital 3d mengalami hibridisasi membentuk orbital hibrida sp3d
yang berbentuk bipiramida trigonal.
Soal:
Tentukan tipe hibridisasi dalam masing-masing molekul
berikut:
a.H2O d. SF4
a.H2O d. SF4
b.ClF3 e.
IF5
c.XeF4 f. BF3
MATERI DAN SOAL STRUKTUR ATOM SISTEM PERIODIK DAN IKATAN KIMIA
- BILANGAN-BILANGAN KUANTUM
- GAYA ANTAR MOLEKUL
- KONFIGURASI ELEKTRON
- PERKEMBANGAN SISTEM PERIODIK
- PERKEMBANGAN TEORI ATOM DAN STRUKTUR ATOM
- SIFAT-SIFAT UNSUR DAN KEPERIODIKAN UNSUR
- SISTEM PERIODIK UNSUR
- SPU (RINGKASAN DAN SOAL)
- STRUKTUR ATOM
- STRUKTUR ATOM,SISTEM PERIODIK DAN IKATAN KIMIA
- TEORI DOMAIN ELEKTRON DAN GAYA ANTAR MOLEKUL
- soal sistem periodik unsur
- soal sistem periodik unsur2
- soal struktur atom
- soal struktur atom, sistem periodik dan ikatan kimia
- soal struktur atom2
TEORI HIBRIDISASI
Molekul Metana (CH4), Pada tingkat dasar, atom karbon sebagai atom pusat dengan nomor atom 6 mempunyai konfigurasi elektron = 1s2 2s2 2p2Diagram orbital atom C
Dari diagram orbital, hanya ada dua elektron yang tidak berpasangan (elektron yang dapat digunakan untuk berikatan kovalen) jadi seharusnya atom C hanya dapat berikatan dengan dua atom H membentuk CH2. Tetapi kenyataannya senyawa CH2 tidak ada, yang ada adalah CH4.Pembentukan molekul CH4 dapat dijelaskan dengan teori hibridisasi. Tahapan pembentukan ikatan dalam molekul CH4 sebagai berikut:Gambar 2.8. Diagram pembentukan orbital hibrida sp3 dan geometri molekul CH4Teori ini menjelaskan adanya promosi satu elektron dari orbital 2s ke orbital 2pz membentuk empat orbital baru yang setingkat. Orbital tersebut dinamakan orbital hibrida sp3. Kemudian terjadi empat ikatan C-H akibat adanya pertindihan orbital 1s dari hidrogen dengan orbital sp3 dari karbon membentuk geometri tetrahedral.Dari penjelasan tersebut, penentuan geometri molekul menurut teori hibridisasi atau teori ikatan valensi didasarkan bagaimana atom-atom membagi elektron saat terjadinya ikatan. Bila dua atom berikatan secara kovalen, orbital salah satu atom akan mengalami tumpang tindih (overlap) dengan orbital atom lainnya. Pasangan elektron akan dibagi diantara kedua orbital yang tumpang tindih sehingga kepadatan elektron akan terkumpul diantara inti atom-atom yang berikatan, seperti pada gambar 2.8.Gambar 2.9. tumpang tindih antara orbital 1s.Teori hibridisasi dapat dikatakan sebagai suatu teori peleburan orbital-orbital dari tingkat energi yang berbeda menjadi orbital-orbital yang setingkat. Secara umum berbagai tipe hibridisasi dan geometri molekulnya dapat dilihat pada tabel 2.2.Orbital hibridaJumlah pasangan ikatanGeometri molekulSudut ikatanContoh molekulsp2Linier1800BeCl2sp23Segitiga datar1200BCl3sp34Tetrahedral109,50CH4, CCl4dsp24Segiempat datar900Ni(CN)42-dsp3, sp3d5Segitiga bipiramida1200 (equilateral) dan 900 (aksial)PCl5d2sp3, sp3 d26Oktahedral900Fe(CN)63-, SF6Tabel 2.2. beberapa bentuk geometri molekul menurut teori hibridisasiContoh;Menurut teori VSEPR, Molekul PCl5 diketahui berbentuk bipiramida segitiga. Bagaimanakah bentuk molekul PCl5 berdasarkan teori hibridisasi?Orbital sp3d berikatan dengan 5 orbital 3p dari Cl membentuk geometri bipiramida segitiga